Selasa, 07 Juli 2015

Get Lost in Ujung Kulon

Setelah sekian lama engga ngeblog, jadi punya hutang deh!
Are you know? Ini pertama kalinya aku ikut trip dari backpakerindonesia, cek di sini.

Jum’at 19.00

“Yu, lo jadi ikut ga?”

SMS dari Mira membuatku sadar, kalau saya harus segera sampai di Jagorawi saat hujan sederas ini serta macet yang  tiada ampun hingga menepis kemungkinan kalau Mira sudah pergi ninggalin gue. Saat itu, keadaan saya dibonceng naik motor memakai daypack 40 L, jaket waterproof ala pendaki gunung ditambah jas hujan.

Malam ini, saya, Mira dan my bodyguard (mb) harus pergi ke Slipi Jaya untuk trip ke Ujung Kulon. Why should I call him my bodyguard? Beneran dan  sumpah saya tidak bermaksud mengajaknya untuk ikut. Namun, modusnya ngejagain kita berdua ladies biar gak terjadi apa-apa selama perjalanan. Oke, boleh ikutlah walapun masih nyesek gara-gara kalau setiap dia ngetrip ke gunung  ga pernah sekalipun ngajak saya.  Sakitnya tuh di sini, (di mata) jika melihat foto-foto dia di gunung.  Ladies! laki-laki model begini wajib kalian buktikan, bahwa tanpanya kalian masih bisa ngetrip ke tempat-tempat yang lebih keren dan ketceh. Percaya deh, seketika itu dia bakal modusin apa aja biar bisa ikut bareng kamu. Eaa curhat jadinya!

Back to the topic.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Peribahasa itu sangat cocok untuk saya yang kehujanan di motor, dengan keadaan macet dan akhirnya tertinggal bis APTB terakhir. Apes! Akhirnya kami naik bis Kp. Melayu dilanjutkan mikrolet yang macet juga sampai akhirnya di Slipi Jaya.

“Eh, kira-kira kelompok trip kita yang mana ya? Banyak orang banget disini.”

“Coba tanya di grup?” Ujar Mira.

“Katanya itu orang pake baju biru dan kacamata putih.”

Sekitar dua menit, kita menengok kanan-kiri mencari itu orang dan ternyata ciri-ciri orang tersebut ada dipojok kanan samping Dunkin Donat. Mulailah kita menghampiri dan berkenalan. Inilah resiko ikut trip baru dari backpacker Indonesia. Tak lama kemudian, datanglah dua laki-laki yang satu kribo dan satu lagi berbehel.  Tenyata, dua orang itu adalah pemilik trip ini.

Bergegas masuk efl dan mencari posisi pewe perlahan-lahan mata kami terpejam dan sesekali melek jika mobil terhenti untuk membeli logistik masing-masing atau menaikkan peserta trip start dari daerah Cilegon.

Sabtu 05.00

Mobil terhenti tepat depan masjid, bersyukur subuh ini saya sudah berada sedikit lagi menuju pantai dan bergegas saya menuju masjid. Namun, lagi-lagi apes karena masjid seluas ini hanya mempunyai satu kamar mandi.  Lupa nama masjidnya, pokoknya kalian jangan numpang disini jika dalam rombongan besar dan semuanya pada kebelet. Rempong cinn!

07.00
Kita sampai di Desa Sumur, setelah sarapan dan memilih alat snorkeling lalu kami menaiki sampan di pelabuhan dan transit dari sampan ke kapal kayu. Inget, transit yaa biar keren heheh….

Hari pertama, kami menyinggahi Pulau Oar di Ujung Kulon untuk bersnorkeling ria. Setelah hampir dua atau tiga jam berlayar, kami melabuhkan diri di Pulau Panaitan untuk menginap. Sebenarnya pengalaman buruk sangat saya rasakan di pulau ini, namun hal ini menjadi pelajaran bagi saya untuk trip-trip lainnya. Mulai dari penjaga pulau yang sedang tidak ada di pulau ini sehingga tidak ada penerangan di malam hari, kamar mandi yang tidak layak, makan siang yang terlambat dan ya ampun sang pemilik trip tidak membawa tenda seperti yang mereka janjikan sebelumnya. Namun, disinilah my bodyguard berubah menjadi my hero karena dia membawa tenda hehe peace.

Malam hari, seusai makan di dramaga. Masing-masing dari kami mulai mencari tempat tidur.  Sebagian tidur di kapal, sedangkan yang lainnya tidur di dramaga beralaskan terpal dan beratapkan langit berbintang, saya sendiri tidur di tenda dengan seorang teman baru perempuan di trip ini. Awalnya kami ingin tidur di pinggiran rumah dinas Pulau Panaitan ini, namun tidur tanpa pelindung apapun sangat mengkhawatirkan karena pulau ini masih banyak binatang buas dan masih alami.

Minggu 05.30

Muka kusam tapi yang penting gayanya!


Sensasi tidur di dramaga menggunakan tenda merupakan pengalaman tersendiri bagi saya. Sempat terfikir dramaga bisa basah gara-gara ombak. Namun, laut di Pulau Panaitan ini sangat tenang walaupun tenyata tali kapal depan  sempat terlepas di tengah malam. Untungnya, sebagian dari kami terbangun dan langsung membetulkannya sehingga kapal masih tetap di sisi dramaga.

Yang paling kocak, pagi ini saya bertanya dengan seorang teman.

“Lu udah solat subuh” ujarku.

“Udah tapi dingin banget dan gw tadi tayamum” ujar temanku

“Loh, emang di kamar mandi engga ada air? Saya pun bertanya

“Ada hehhe”

Bisa dibilang, this is the unique friend that I ever meet.

07.30

Seusai sarapan, kami langsung bergegas berlayar menuju Pulau Cidaun untuk melihat banteng. Pulau ini di dominasi oleh pepohonan layaknya hutan dan di dalamnya ada hamparan rumput yang luas, tempat banteng berkeliaran. Akan tetapi ketika tiba di sana, apalah daya hanya jejak kotorannya saja yang terlihat. Tak lama di pulau ini, kami langsung beranjak ke Pulau Peucang, pulau yang fasilitasnya lengkap sampai-sampai ada resort pula. 

Snorkeling at Peucang Island
Lagi-lagi kita di sini bersnorkeling dan good idea karena si mas-mas behel bawa kamera waterproof. Cihuyy!!! Ingin sekali seperti yang lain, difoto sambil menyelam tapi ya saya amah apa atuh ya, engga bisa menyelam dan bisa nyuruh si masnya nyelam dan foto saya yang ada di permukaan dan hasilnya seperti siluet loh.
Keceh kan!!!


10.00
Kenyang dengan snorkeling? Yang pasti belum. Eitss… tiba-tiba hujan turun dengan deras jadi masih bisa kan main air di laut sambil hujan-hujanan. Yang pasti air laut di sini ombaknya tenang, jadi tidak membahayakan. Yang bisa dilakukan tentunya main lompat-lompatan dari kapal ke laut. Sensasinya lumayann mantap!!! Puas lompat-lompatan dan diakhiri dengan makan siang lalu lanjut ke pulau berikutnya.
Ekspresinya itu lohh!

 14.00
Pulau berikutnya yaitu Pulau Badul. Pulau kecil berpasir putih nun cantik dengan sedikit pepohonan, Kita masih bisa snorkeling namun kali ini ombaknya sangat terasa sehingga kalau untuk pemula seperti saya itu ya masih harus waspada karena itu kami tidak terlalu lama bersnorkeling di pulau ini. Karena kita harus menyebrang dari spot kapal berhenti menuju pulau ini, cukup melelahkan sebenarnya, ditambah dengan gelombang ombaknya. Namun , semua itu terbayar ketika tiba lalu menyusuri pulau ini and just sit on the white sand and relax the view beach, it's really awesome.


17.00 
Kegiatan packing rupanya merupakan kegiatan sulit saat ini dikarenakan yang saya packing hanyalah baju basah n tentunya menambah berat bawaan. Selamat tinggal Ujung Kulon sudah mempertemukan saya dengan teman-teman baru yang aneh tapi kocak, jadi punya pengalaman seru tak terlupakan, kelak saya ingin berkunjung lagi kesana. Buat bang kribo sama mas behel, jangan lupa ya bawa tenda kalau ke sana lagi dan please sesuai itin yang sudah direncanakan!!




Note: Foto diambil dengan kamera tim, teman dan kamera saya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar